Sukabumi, - Hadir nya LIN di Sukabumi tidak lepas daripada ke jengahan dan Rasa kekecewaan masyarakat kabupaten Sukabumi terhadap Para Pejabat yang mempergunakan jabatannya hanya untuk memperkaya dirinya sendiri dan kroni nya.
Keadilan,kesejahteraan.hanya menjadi Ilusi ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Publik bertanya kemunduran pemerintah kabupaten dalam tata kelola pemerintahannya terlihat dari pada rencana strategis infrastruktur pemda yang mangkrak sampai sekarang seperti
Pembangunan gedung graha pemuda pelabuhan ratu,fasilitas gedung canghegar,Dan masih banyak lagi.
Setiap kebijakan dan program yang dikeluarkan oleh pemda selalu di bayangi oleh politik kepentingan dan adanya oknum-oknum pejabat serta pelaksana Anggaran (P.A) untuk membuat ke mufakatan Jahat yang sistimatis dan Masif.
Menurut Ketua Lin Sukabumi."keadaan dan kondisi birokrasi dan di tabrak nya regulasi atau perbuatan melawan hukum dalam realisasi Anggaran Apbd kabt Sukabumi sudah Lumrah terjadi dan APH terkesan melakukan Pembiaran,LIN hadir di Sukabumi sebagai re presentasi kekecewaan masyarakat akan semakin Akut nya KKN (korupsi.Kolusi,Nepotisme) di kalangan penyelanggara daerah.'ini tidak bisa di biarkan..! lewat lembaga yang saya pimpin saya akan perkarakan dan membuat aduan serta laporan kalau ternyata Hasil dari investigasi sudah valid dan A1,ujar Lutfi.
Senada dengan itu wakil ketua LIN.Amar yang juga aktivis 98
Memberikan statemen'warning kepada para Pejabat penyelenggara daerah untuk tidak mempergunakan kewenangan dan jabatannya untuk memperkaya diri beserta kroni dan kolega nya.
"Dengan kapasitas dan kewenangan yang di miliki kami berjanji akan membuat Pejabat Korup tidak bisa tidur nyenyak dan kami tidak akan membiarkan praktek2 KKN tersebut merajalela,Adukan dan Laporkan ketika data sudah kuat, Imbuh nya".
Semoga Hadir nya LIN di sukabumi menjadi kontrol sosial yang mumpuni yang merupakan Bagian dari pada jihad sosial.agar masyarakat sukabumi merasakan secara adil dan merata buah dari pembangunan yang jauh dari praktek korupsi,Kolusi dan Nepotisme.
R Iyan Mufti